Ada
banyak pertanyaan yang sama
Berulang-ulang
muncul di kepala
Bagaimana
rasanya meninggalkanku?
Bagaimana
rasanya hidup tanpa ada lagi aku?
Bagaimana
rasanya meniatkan diri untuk mencari yang baru demi menggantikan aku?
Bagaimana?
Bahagiakah?
Aku
menuliskan ini bukan minta dikasihani
Tenang
saja
Aku
tidak akan merengek
Aku
tidak semenyedihkan itu
Aku
pernah sakit hati karena dikhianati
Pernah
menunggu untuk melepaskan
Pernah
tertusuk kepingan hatiku sendiri karena sebegitu percaya dan egoisnya
Pernah
menangis pasrah menjadi yang paling disembunyikan
Pernah
menjadi yang paling disalahkan atas rasaku
Ya,
aku pernah sehancur itu
Aku
pernah bangkit untuk menjadi yang dihancurkan lagi.
Entah
Setelah
nanti disaat aku sudah mampu menyusun percaya
Menyatukan
keping hati ini sendirian, akan jadi apa selanjutnya?
Menjadi yang paling dibahagiakan
Menjadi yang paling dibahagiakan
bangkit
tertatih untuk dikhianti lagi atau
berdiri
terseok untuk menjadi yang dibunuh?
Aku
kuat, Tuhan. Aku mampu..
Jika
hendak pergi, silahkan
Aku tetap tinggal
Aku tetap tinggal
Tapi
perlu kamu tau satu hal
Aku mengingat siapa saja yang datang dan pergi
Aku mengingat siapa saja yang datang dan pergi
Banyak
hal yang memang tidak pasti aku tau
Namun
satu hal aku pasti tau
:
Mencintaiku, kamu tidak pernah bersungguh-sungguh.